KELUARGA ADALAH KUNCI UTAMA PENCEGAH TRIAD KRR PADA REMAJA
” Triad KRR ”. adalah resiko yang muncul dari perkembangan tentang seksual dan seksualitas
dimana didalamnya termasuk kehamilan yang tidak diinginkan dan pubertas;
dari NAPZA atau narkoba; dari Infeksi menular seksual serta HIV/AIDS.
Pengetahuan yang kurang
mengenai pentingnya menghindari resiko triad KRR ini merupakan pangkal
dari merebaknya pengguna narkoba, meningkatnya penderita HIV dan AIDS, serta
meningkatnya jumlah kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, IMS serta perilaku
buruk lainnya ini semua dapat menjadi sumber kejahatan dan kriminalitas di
segala lingkungan.
Triad KRR ini dapat berdampak kepada siapa saja dengan usia
berapapun, tetapi yang paling mengkhawatirkan tentu dampak buruk terhadap
generasi muda yang notabene merupakan asset dan penerus bangsa.
Saat ini Narkoba,
kehamilan tidak diinginkan, aborsi, HIV dan AIDS, sepertinya sudah bukan hal
yang menakutkan dan tabu lagi bagi sebagian masyarakat, mereka banyak yang beranggapan bahwa itu
adalah hal yang biasa, kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan, meskipun
program-program untuk mengatasi dan
menanggulangi masalah ini sudah cukup banyak, namun kepedulian masyarakat
sepertinya belum signifikan. dan kondisi seperti ini bahkan sudah menjadi issu nasional, dan menjadi issu
global.
Dalam upaya memberikan informasi dan pengetahuan tentang resiko Triad KRR khususnya kepada para remaja, Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
telah membuat Pusat–pusat
Informasi dan Konseling Remaja (PIK
Remaja) baik itu berada di lingkungan
sekolah, di lingkungan Perguruan Tinggi
atau di Akademi, LSM kepemudaan dan juga
di Organisasi ke agamaan, selain itu kepada keluarga yang memiliki remaja
informasi dan penyuluhan juga disampaikan melalui kelompok-kelompok BKR. Meskipun itu semua belum dapat mencakup
seluruh jumlah sasaran yang harus mendapatkan informasi. namun upaya ini tentu
sudah sangat memberikan kontribusi
positif terhadap perkembangan generasi muda.
Dari berbagai program yang telah ada baik itu program dari
pemerintah maupun dari komponen masyarakat lainnya, tentu akan bermanfaat secara signifikan apabila penerimaan
masyarakat tentang pentingnya program
tersebut hanya berbentuk formal
seremonial tanpa pemahaman dan
penghayatan melalui hati nurani, sebab kunci utama untuk menghindari dampak
buruknya Triad KRR itu sebetulnya berada di dalam hati nurani setiap anggota
masyarakat itu sendiri , yang dapat dibentuk dan dimunculkan melalui wahana
sebuah keluarga.
Ada sebuah pameo yang sesuai dengan kondisi keluarga yang
dapat memenuhi harapan tersebut yaitu
bahwa ” Rumahku adalah Sorgaku”.
Meskipun kelihatannya sederhana tapi pameo ini sebetulnya mempunyai makna yang
dalam yaitu bahwa rumah dan keluarga itu merupakan wahana yang
utama untuk mendapatkan kedamaian,
ketenangan, kenyamanan, kebahagiaan dan
lain sebagainya yang membuat penghuni rumah tersebut selalu merasa rumah adalah
tempat yang terbaik untuknya, sehingga akan selalu muncul kerinduan untuk
selalu kembali ke lingkungan keluarga, dan kondisi inilah biasanya yang akan mejadi senjata ampuh untuk
melawan segala pengaruh buruk yang datang pada setiap anggota keluarga,
khususnya dampak buruk yang berasal dari triad KRR.
Untuk menciptakan kondisi tersebut tentu bukan hal yang
mudah, apabila anggota keluarga yang ada didalamnya tidak mempunyai komitmen
bersama untuk mewujudkannya.
Komitmen ini tentu akan tercipta bila keluarga tersebut selalu mempunyai cara pandang, pola pikir yang sama
dan seimbang dalam menentukan tehnik, strategi dan langkah yang tepat dalam mengelola satu organisasi kecil yaitu
keluarga, dan prasyarat utamanya adalah dengan memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang sama tentang dapak buruk
triad KRR pada kehidupan manusia.
Dalam mewujudkan komitmen tersebut orang tua tentu mempunyai
peran yang lebih dari pada keluarga
lainnya, untuk itu ada tips yang mungkin dapat digunakan :
1. Orang tua harus
membuat komitmen terhadap diri sendiri untuk menjadi panutan dan peneladanan bagi anak-anak dan
keluargnya.
2. Orang tua harus
memiliki pengetahuan yang luas tentang hal-hal yang berdampak buruk terhadap
keluarganya.
3. Orang tua harus
mempunyai kekuatan agar dapat menjadi pengayom untuk melindungi keluarganya
4. Orang tua harus
berfikir rasional dengan kondisi yang pasti dihadapi oleh anggota keluarga
5. Orang tua harus
mengenal dan memahami perubahan yang terjadi pada anak dan anggota keluargnya.
6. Orang tua harus
peka terhadap hal-hal yang muncul di lingungan keluarga dan mempunyai ketrampilan untuk segera
menstabilkan kembali kondisi keluarganya
7. Orang tua harus
mempunyai prinsip dan tujuan yang jelas
dalam membawa biduk rumahtangga dan keluarganya.
8. Orang Tua
sebaiknya mampu membekali berbagai pengetahuan dan pemahaman kepada anaknya
ketika mereka melalui masa transisinya.
Tips yang dipaparkan
ini hanya sebagian kecil dari
tip-tips yang dapat dilakukan dalam untuk mencapai Rumahku adalah Sorgaku
khususnya dalam rangka menghindari
dampak buruknya Triad KRR., namun
demikian pada intinya ” kunci utama ”
untuk mencapai kondisi yang diharapkan
tentu melalui wahana keluarga.
callyze456.blogspot.com